Kampus Militer

Simulasi 2013

Archive page:
http://hankam.kompasiana.com/2012/08/06/f-16-tni-au-bisa-lawan-siapa-2013-483676.html

 

F-16 TNI AU, Bisa Lawan Siapa? (2013)

06 August 2012 | 10:46

Simulasi perang udara tahun 2013 antara F-16 blok 15 OCU dari TNI AU, melawan aset pespur superioritas udara yang cukup lemah milik negara Tier 4 yang paling lemah.

Urutan MDCI Tier 4, dari yang terkuat:

  1. Singapura (RSAF)
  2. Australia (RAAF)
  3. Thailand (RTAF)

Urutan aset pespur superioritas udara RTAF, dari yang terkuat (Tier 4 didukung AEW):

  1. JAS-39 (12 unit)
  2. F-16 MLU (18 unit)
  3. F-16 blok 15 OCU (38 unit)
  4. F-5 E/F/T (30 unit)

Seluruhnya mendukung BVRAAM (via AIM-120-C5 AMRAAM), dan menggunakan SRAAM generasi terakhir (AIM-9X, Phyton-4, IRIS-T). Aerial refueling didukung USMC-VMGR-152. AEW&C Saab 340 Erieye (2 unit).

TUB-DJP = Tempur Udara Berbantuan – Diluar Jarak Pandang, alias AEW Supported BVR Air Combat, atau perang udara dimana pespur menembakkan rudal diluar jarak pandang, dan rudal dipandu oleh AEW yang memiliki jangkauan targeting lebih jauh (lihat gambar).

13442223491525823094

AURI F-16 ditembak jatuh oleh AIM-120-C5, pada jarak 200 – 400km dari AEW&C RTAF. RTAF F-16 dituntun oleh AEW&C ke arah AURI F-16 yang belum terlihat radar. AIM-120-C5 ditembakkan oleh RTAF F-16 yang berada di depan AEW&C, namun masih diluar jarak radar kedua pespur.

Analisa ini sepenuhnya terkait kapabilitas militer. Tidak ada pretensi atau kemungkinan permusuhan antara RTAF (Thailand) dengan TNI AU (Indonesia). Pemilihan RTAF sebagai acuan semata untuk mewakili kapabilitas tempur udara negara-negara Tier 4, sebagai perbandingan dengan kemampuan tempur TNI AU.

Hasil yang sama untuk aset pespur superioritas udara TNI AU lain:

  • F-16 blok 32+ (kalau jadi dibeli)
  • F-16 blok 15OCU (10 unit, operasional maksimum 6 unit akibat dampak embargo dan minimnya dana pemeliharaan)
  • F-5 (8 unit, operasional maksimum 6 unit akibat dampak embargo dan minimnya dana pemeliharaan)
  • Hawk 209 (28 unit)
  • EMB-314 (12 unit)

Hasil bisa berbeda untuk aset pespur TNI AU berikut:

  • Su-27 SK/SKM (4 unit)
  • Su-30 MK/MK2 (6 unit)

Pespur multirole ground attack terpaksa masuk karena jumlah pespur superioritas udara TNI AU sangat sedikit (hanya 2 skadron mixed yang tidak penuh). Akibatnya pada kondisi perang, pesawat ground attack terpaksa digunakan untuk melawan pespur superioritas udara musuh, daripada hancur di landasan. Baik Hawk 209 maupun EMB-314 mampu menembakkan AIM-9X (jika dimiliki).

Pada kondisi normal, jika TNI AU memiliki minimal 4 skadron superioritas udara, Hawk 209, dan EMB-314 tidak masuk dalam daftar, hanya digunakan untuk operasi ground attack.

Kondisi Hawk 209 sudah sangat tua dan kurang pemeliharaan, lebih parah lagi kondisi F-5 TNI AU. Kondisi F-5 RTAF masih jauh lebih baik, bahkan 14 F-5T memiliki radar canggih dan mampu menembakkan BVRAAM (AIM-120-C5 AMRAAM atau Meteor), artinya dapat mengalahkan semua pespur dalam arsenal TNI AU dalam skenario TUB-DJP seperti gambar.

134423953343175833

Keterangan gambar:

Saab AEW RTAF mendeteksi F-16 AURI sejak jarak 400km dan memerintahkan F-5 RTAF untuk maju. F-16 AURI sama sekali belum melihat kehadiran pesawat musuh karena jangkauan radarnya 55km.

F-5 RTAF maju ke arah F-16 AURI, secara mandiri mulai mendeteksi pesawat tersebut pada jarak 150km.

F-5 RTAF terbang mendekat hingga jarak 100km, lalu menembakkan 2 AIM-120 C5-nya. Kemudian F-5 RTAF berputar kembali ke pangkalan sesuai petunjuk Saab AEW untuk jalur aman.

F-16 blok 15 OCU AURI mendeteksi adanya rudal yang datang, namun tidak melihat dimana rudal tersebut. Segera setelah rudal terlihat radar, jika pilot kurang berpengalaman, F-16 AURI melakukan manuver menghindar dan melepaskan chaf dan flare. Jika pilot berpengalaman, akan menyadari yang datang adalah AIM-120 C5 yang berkecepatan supersonik dan tidak pernah meleset, begitu rudal terlihat, pilot akan segera menarik eject, dan terjun payung.

Kesimpulan: F-16 yang dimiliki TNI AU saat ini tidak dapat digunakan melawan aset pespur manapun dari negara Tier 4 keatas.

Terima kasih.


Tinggalkan komentar